Dengan menggabungkan pembelian online dan offline, Augmented Reality (AR) sedang merevolusi sektor ritel. Sebelum membeli, pelanggan kini dapat mencoba pakaian secara virtual, melihat furnitur di rumah mereka, dan berinteraksi dengan produk secara langsung. Teknologi AR meningkatkan keterlibatan pengguna sekaligus mengurangi tingkat pengembalian produk, menawarkan pendekatan yang lebih personal dalam berbelanja. Dari mode dan dekorasi rumah hingga hiburan, AR sedang mendefinisikan ulang cara pelanggan berinteraksi. Seiring dengan semakin banyak perusahaan yang mengintegrasikan AR ke dalam ritel, pengalaman berbelanja pun menjadi semakin interaktif.
Augmented Reality dalam Mode dan Ritel
Saran yang dibantu oleh AI dan percakapan virtual mengenai pakaian sedang mengubah cara orang berbelanja. Preview pakaian yang didukung oleh AR dari Zara, ASOS, dan Nike meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi tingkat pengembalian produk. Menurut portal analisis pasar Statista, pasar ritel global AR diperkirakan akan mencapai A$19,6 miliar pada tahun 2025. Asisten belanja yang digerakkan oleh AI memanfaatkan AR untuk merekomendasikan gaya berdasarkan pembelian dan preferensi sebelumnya.
Peran AR dalam Belanja Furnitur dan Rumah
Belanja furnitur telah mengalami transformasi berkat AR, yang memungkinkan orang untuk memvisualisasikan produk di ruang mereka. Aplikasi mobile seperti IKEA Place dan Wayfair AR memungkinkan pengguna untuk menempatkan model furnitur 3D di dalam ruang mereka, memastikan kecocokan yang sempurna sebelum membeli produk yang diinginkan. Temuan analitis dari perusahaan konsultan dan penasihat PwC menunjukkan bahwa 57% pembeli merasa lebih yakin dalam mengambil keputusan pembelian saat menggunakan alat AR. Teknologi ini membantu pengecer meningkatkan penjualan dan mempertahankan pelanggan baru. Beberapa keuntungan AR dalam belanja furnitur antara lain:
- Visualisasi 3D: Memastikan furnitur cocok dengan ruang yang telah ditentukan.
- Pratinjau Warna dan Material: Membantu mencocokkan dekorasi rumah.
- Tingkat Pengembalian yang Lebih Rendah: Meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan pelanggan.
Selain itu, AR tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan dengan mengurangi ketidakpastian dalam proses pembelian.
Augmented Reality dalam Industri Kecantikan
Salah satu cara industri kecantikan mengadopsi augmented reality adalah melalui percakapan virtual untuk mencoba kosmetik dan perawatan kulit. Aplikasi berbasis AR dari L’Oreal, Sephora, dan MAC Cosmetics memungkinkan pelanggan untuk mencoba produk secara langsung, meningkatkan pengalaman berbelanja online, dan membangun loyalitas merek. Menurut sumber media global yang diakui, Forbes, alat kecantikan berbasis AR telah meningkatkan penjualan online hingga 30%. Analisis kulit yang didukung oleh AI kini membantu pengguna menemukan produk yang sesuai dengan jenis kulit mereka.
Dengan kemajuan AR yang terus berkembang, merek kecantikan semakin membuat pengalaman berbelanja lebih interaktif, meningkatkan rasa percaya diri dan keterlibatan pelanggan.
Seiring perkembangan teknologi AR, perannya dalam iGaming, mode, dan dekorasi rumah akan terus berkembang. Solusi berbasis AI menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih interaktif, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengubah cara berinteraksi dengan ritel di seluruh dunia.